Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Motorik Kasar, Motorik Halus, dan Kognitif Pada Balita di Desa Wedoroanom Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik
DOI:
https://doi.org/10.61132/protein.v3i3.1447Keywords:
Child health, Cognitive development, Fine motor development, Gross motor development, StuntingAbstract
Based on the findings of the Indonesian Nutritional Status Study Survey (SSGI), the growth rate of stunting in toddlers in East Java reached 19.2%. The prevalence of stunting in Wedoroanom Village is included in the highest category in Driyorejo District, Gresik Regency, reaching 36%. The purpose of this study was to describe the prevalence of stunting, growth of gross motor skills, fine motor skills, and cognitive abilities, and to determine the relationship between these factors and the development of these skills in toddlers in Wedoroanom Village, Driyorejo District, Gresik Regency. This study used a cross-sectional technique and was quantitative. The sample consisted of 110 children aged between 12 and 60 months who were selected through a convenience sampling approach. Anthropometric measurements, interviews, and observations were used to obtain data. The chi-square test and odds ratio were used in data analysis to determine the relationship between variables. The study findings showed that the incidence of stunting and gross motor development were not related. However, there was a relationship between the incidence of stunting and cognitive and fine motor development. Chronic malnutrition, maternal education, maternal occupation, and history of exclusive breastfeeding are some of the factors that can cause developmental disorders in children. The findings of this study indicate that the incidence of stunting in Wedoroanom Village, Driyorejo District, Gresik Regency, is related to fine motor and cognitive development but not related to the development of gross motor functions.
Downloads
References
Annisa Rahmidini. (2020). Hubungan stunting dengan perkembangan motorik dan kognitif anak: Peran tenaga kesehatan dalam menurunkan kejadian stunting [Literature review].
Aprilena. (2015). Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menggambar dengan menggunakan aneka warna krayon. E-Journal.
Ardilla, D. N. Y., Khairun Nisa, B., & Syahrul Hamidi, N. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif anak. Review Article.
Armayanti, L. Y., & Darmayanti, P. A. R. (2022). Perbedaan tumbuh kembang pada balita usia 2–5 tahun dengan stunting dan non-stunting. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 12(1), 13–20.
Ç, S. B., Şahin, F., Beyazova, U., & Can, H. (2014). Growth status of children in well-baby outpatient clinics and related factors. Turk Pediatri Arsivi, 49(2), 104–110.
Calista, V. P., et al. (2021). Kejadian stunting dengan perkembangan motorik halus pada balita. Jurnal Ilmu Kesehatan, 10, 617–623.
Desmawati, D., Sihaloho, F. T., & Utama, B. I. (2025). Development of under-five wasting children and related factors in Padang City. Amerta Nutrition, 9(1).
Dini, J. P. A. U. (2022). Analisis perkembangan motorik kasar anak di taman kanak–kanak Buton Selatan. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 3429–3438.
Dwi, A., Yadika, N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal Article Review, 9, 273–282. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2483
Kartika, C., Suryani, Y. D., & Garna, H. (2020). Hubungan stunting dengan perkembangan motorik kasar dan halus anak usia 2–5 tahun di Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains, 2(2), 104–108.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
Khoerunnisa, S. R., Muqodas, I., & Justicia, R. (2023). Pengaruh bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5–6 tahun. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 49–58.
Lilik. (2025). Stunting dan keterampilan motorik kasar anak usia 3–5 tahun. Journal of Nursing & Health, 9(3), 307–315. https://doi.org/10.52488/jnh.v9i3.375
Moka, S. A., Puspita, N. L. M., & Saidah, H. (2020). Pengaruh kegiatan menempel gambar teknik mozaik terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Jurnal Mahasiswa Kesehatan, 2(1), 24.
Morris, S. S., Flores, R., & Zúniga, M. (2000). Geographic targeting of nutrition programs can substantially affect the severity of stunting in Honduras. Journal of Nutrition, 130(10), 2514–2519.
Nazidah, M. D. P., Fauziah, R., Hafidah, R., Jumiatmoko, J., & Nurjanah, N. E. (2022). Pengaruh stunting pada kognitif anak usia dini. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak, 59–72.
Notoatmodjo, S. (2010). Modul metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229.
Ratnawati, R., Sukma, F., & Alam, N. (2023). Metode bibliotherapy sebagai upaya penanganan speech delay pada anak stunting. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 6483–6492. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.5332
Rohayati. (2021). Motorik halus dan bahasa anak usia 0–24 bulan. Jurnal Endurance, 6(3), 631–641. https://doi.org/10.22216/endurance.v6i3.618
Sari, D. I., & Sari, I. P. (2022). Stunting dan perkembangan balita usia 36–59 bulan di Jakarta dan Papua. Jurnal Kesehatan, 6(2), 113–124.
Sari, M. (2023). Faktor risiko stunting pada wilayah krisis air di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 14(2), 163–170.
Shirima, G. V., Nyongole, O. V., Massawe, A., Kilonzo, G., & Shirima, G. V. (2021). Factors associated with cognitive developmental delay among infants attending reproductive and child health clinics in Dar es Salaam, Tanzania. World Journal of Advanced Research and Reviews, 9(2), 179–191.
Solihin, R. D. M., Anwar, F., & Sukandar, D. (2013). Kaitan antara status gizi, perkembangan kognitif, dan perkembangan motorik pada anak usia prasekolah. Peneliti Gizi dan Makanan, 36(1), 62–72.
Subinus, B. G., & Reo, S. (2023). Gambaran perkembangan balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Oesapa. Flobamora Nursing Journal, 3(1). http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/fnj
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Sutiari, N. K., & Dewa, A. R. (2011). Hubungan status gizi waktu lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di Desa Peguyungan Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Gizi, 2(2), 109–117.
Syam, A. T. I. (2023). Gambaran perkembangan motorik kasar anak stunting usia 3–5 tahun di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Utami, W. P., Najahah, I., Sulianti, A., & Faiqah, S. (2021). Kejadian stunting terhadap perkembangan anak usia 24–59 bulan. Bima Nursing Journal, 3(1), 66–74.
Warsito, O., Khomsan, A., Hernawati, N., & Anwar, F. (2012). Relationship between nutritional status, psychosocial stimulation, and cognitive development in preschool children in Indonesia. Nutrition Research and Practice, 6(5), 451–457.
Wiyono, C. A., Herliana, O., Suharti, Noer Kumala, I., & Masfutatun. (2024). Hubungan stunting dengan perkembangan motorik pada anak bawah lima tahun di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 7(1), 12–23.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.