Analisis Pengetahuan Penggunaan Obat Paten dan Obat Generik di Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

Amanda Dwijayanti; Musa Fitri Fatkhiyah

doi:10.61132/obat.v3i1.973

Authors

Amanda Dwijayanti Universitas Pekalongan
Musa Fitri Fatkhiyah Universitas Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.61132/obat.v3i1.973

Keywords:

Generic, Drugs, Patented

Abstract

Patented drugs are a type of drug that has just been discovered and has a certain patent period based on its type. This drug is designed to provide convenience through innovations such as practical packaging, better taste, and syrup that is not bitter due to the use of micro particles. Technologies such as slow-release tablets or sugar coatings also reduce side effects in the stomach, making them safer to use. In addition, this innovation can overcome other obstacles, such as avoiding alcohol solvents that are not in accordance with some religious beliefs. On the other hand, generic drugs still meet pharmacopoeial requirements and have gone through a good drug manufacturing process (CPOB), with strict supervision from the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM). This study aims to determine the level of knowledge of the people of Sukorejo Village about patented and generic drugs. The type of research used is descriptive, using a questionnaire as a data collection tool. The sample consisted of 100 people selected through a simple random sampling technique, where each element of the population has an equal chance of being selected. Percentage analysis was used to evaluate the results of the study. The data shows that 49% of respondents have good knowledge of patented and generic drugs, while 23% have sufficient knowledge. These results indicate that the majority of the community already understands the differences between the two types of drugs.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrianti, M. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani hipertensi di Puskesmas Kota Bengkulu 1 no 1 Juli 2014.

Agustina, N., & Salami. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Made Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. Conference on Research & Community Services, 211–218.

Arifin, H. (2016). Tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat merek dagang di Desa Kasiwiang Kecamatan Suli Kabupaten Luwu. Palopo: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Pertiwi.

Azis, M. (2023). Tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat dengan nama dagang di Apotek K24 Bawakaraeng Makassar. Journal Pharmacy of Pelamonia, 2(1), 60–61. https://www.ojs.iikpelamonia.ac.id/index.php/Pharmacy/article/view/339

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang. (2024). Kabupaten Pemalang dalam angka 2024. Pemalang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang.

Dapkes, R. (2013). Profil kesehatan Indonesia tahun 2013.

Fajarwati, I. (2010). Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bonto Ranu Kota Makasar. Karya Tulis Ilmiah Makasar, Universitas Hasanudin.

Farhani, F. (2014). Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual saat kehamilan di wilayah Sukabumi Utara.

Fauziah, D. (2016). Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada indeks saham LQ45. Manajemen IKM, 11(1), 52–60.

Haryani, S., Sahar, J., & Sukihananto. (2016). Penyuluhan kesehatan melalui media cetak. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 161–168.

Kemenkes, R. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Jakarta: Menkes RI.

Kemenkes, R. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khofifah, N. (2018). Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat generik bermerek di Desa Pesayangan RT 12 Kecamatan Talang. Karya Tulis Ilmiah Tegal, DIII Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal.

Muharni Septi, Aryani Fina, & Mizanni Maysharah. (2015). Gambaran tenaga kefarmasian dalam memberikan informasi kepada pelaku swamedikasi di apotek-apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 2(1), 1–7.

Notoadmojo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoadmojo, S. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Qodria, D. N. L. (2016). Perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi, dan pengalaman penggunaan obat generik di kalangan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan di Universitas Jember. Skripsi, Universitas Jember, 86.

Risqiyana, D., & Oktaviani, N. (2023). Gambaran pengetahuan masyarakat tentang obat paten dan obat generik di Desa Simbang Kulon Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(4), 1475–1477.

Shindy Gloria, E. S. (2018). Deskripsi tingkat pengetahuan dan persepsi obat generik terhadap masyarakat yang berkunjung di Apotek El-Rafa Malang. Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang, 1–9.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Trahati, M. R. (2015). Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Wawan A, D. M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Yanti Ratna Dwi Riyanta. (2021). Tentang gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat bermerek dagang di Desa Pagelaran Kecamatan Watu Kumpul, Kabupaten Pemalang. Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology, 3(1), 47–55.

Zakaria, K. (2010). Profil penggunaan obat generik berlogo dan obat generik bermerek (branded generic) anti diabetik oral di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2009. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.