Expressive Writing untuk Meningkatkan Self-Disclosure Generasi Milenial Pengguna Sosial Media Instagram
DOI:
https://doi.org/10.61132/observasi.v3i2.1579Keywords:
Expressive writing, millennial generation, self-disclosure, social media usersAbstract
The development of communication technology today has changed the behavior of individuals in interacting. Social media has become a means for individuals to express themselves and perform self-disclosure. This study aims to find out how expressive writing can increase self-disclosure in millennial Instagram social media users. The research method uses a qualitative approach by conducting in-depth interviews with participants. The results showed that expressive writing can facilitate individuals to express themselves and increase self-disclosure on Instagram social media users. Through expressive writing, individuals can express their feelings, thoughts, and experiences freely without any restrictions. This encourages deeper self-disclosure in millennial Instagram users. The implication of this study is the importance of using expressive writing to facilitate the self-disclosure process in social media users, especially millennials.
Downloads
References
Apriadi. (2013). Literasi media: Cerdas bermedia khalayak media massa. PT Rajagrafindo Pers.
Bazarova, N. N., & Choi, Y. H. (2014). Self-disclosure in social media: Extending the functional approach to disclosure motivations and characteristics on social network sites. Journal of Communication, 64(4), 635–657. https://doi.org/10.1111/jcom.12106
Creswell, J. W. (2020). Desain penelitian: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran (Edisi ke-5). Sage Publications.
Dasrun, H. (2012). Komunikasi antarpribadi dan medianya. Graha Ilmu.
David, O. S., & Freedman, J. L. dkk. (1985). Psikologi sosial (Edisi ke-5 Jilid). Erlangga.
Derlega, V. J., & Grzelak, J. (1979). Appropriateness of self-disclosure. In G. J. Chelune (Ed.), Self-disclosure: Origins, patterns, and implications of openness in interpersonal relationships (pp. 151–176). Jossey-Bass.
Derlega, V. J., Metts, S., Petronio, S., & Margulis, S. T. (1993). Self-disclosure. Sage Publications.
DeVito, J. A. (2011). Komunikasi antar manusia. Karisma Publishing Group.
DeVito, J. A. (2015). The interpersonal communication book (14th ed.). Pearson.
Fitriani, A. (2024). Keaslian digital dan ekspresi media sosial di kalangan milenial Indonesia. Jurnal Komunikasi Digital, 12(3), 45–62.
Fitriani, A., & Handoko, S. (2024). Keterlibatan berkualitas dalam interaksi media sosial: Sebuah studi kualitatif. Jurnal Internasional Penelitian Media Sosial, 8(2), 112–128.
Handayani, R. (2022). Mekanisme pemrosesan kognitif dalam intervensi penulisan ekspresif. Psychology Review Indonesia, 15(4), 78–95.
Handayani, R., Kusuma, D., & Pratama, A. (2024). Identitas profesional dan penggunaan media sosial di kalangan dewasa muda. Career Development Quarterly, 28(1), 34–48.
Hidayati, F. R., & Irwansyah. (2021). Privasi “pertemanan” remaja di media sosial. Jurnal Komunikasi, 3(1), 78–91.
Ignatius, E., & Kokkonen, M. (2007). Factors contributing to verbal self-disclosure. Nordic Psychology, 59(4), 362–391.
Indrawati, S. (2023). Pengembangan kesadaran diri melalui praktik reflektif pada generasi digital. Jurnal Psikologi Perkembangan, 19(2), 156–171.
Indrawati, S. (2024). Pembentukan identitas dalam lingkungan digital: Perspektif milenial Indonesia. Tinjauan Psikologi Budaya, 11(3), 89–105.
Indrawati, S., & Kusuma, P. (2023). Aspek temporal refleksi diri dalam komunikasi digital. Waktu dan Masyarakat, 32(4), 445–462.
Innova, E. I. (2016). Motif dan kepuasan pengguna Instagram di komunitas Instameet Indonesia. Jurnal E-Komunikasi, 4(1), 1–11.
Kang, J., & Wei, L. (2020). Let me be at my funniest: Instagram users’ motivations for using Finsta (a.k.a., fake Instagram). Social Science Journal, 57(1), 58–71. https://doi.org/10.1016/j.soscij.2018.12.005
Kartika, M. (2023). Komunikasi visual-naratif di Instagram: Analisis multimoda. Studi Komunikasi Visual, 7(1), 23–38.
Kartika, M., & Sari, D. (2023). Pengaruh budaya terhadap pengungkapan diri digital di Indonesia. Jurnal Komunikasi Asia, 33(2), 178–194.
Kartika, M., & Susilo, H. (2024). Pola ekspresi emosi dalam teks media sosial. Emotion and Language Research, 6(2), 67–82.
Kusyanti, A., & Safitri, O. (2016). How do I look: Self-disclosure of Instagram users in Indonesia. Journal of Education and Social Sciences, 5(2), 242–247.
Lestari, P. (2024). Autentikasi versus performativitas dalam presentasi diri di media sosial. Media Psychology International, 9(3), 134–149.
Lestari, P., & Putri, A. (2024). Batasan budaya dalam pengungkapan diri digital di kalangan pemuda Indonesia. Cross-Cultural Communication, 20(1), 56–71.
Lestari, P., Sari, M., & Handoko, T. (2023). Perubahan perilaku pascaintervensi dalam penggunaan media sosial. Behavioral Change Journal, 14(4), 203–218.
Maharani, K. (2023). Dinamika komunitas dan manajemen audiens dalam penggunaan Instagram. Analisis Jaringan Sosial, 18(3), 123–140.
Maharani, K., & Handoko, R. (2024). Strategi bahasa dalam komunikasi media sosial Indonesia. Tinjauan Linguistik Terapan, 25(2), 78–94.
Maharani, K., Putri, S., & Indrawati, L. (2023). Pola penggunaan Cerita Instagram di kalangan milenial. Studi Media Digital, 16(1), 45–60.
Mahardika, R. D. (2019). Pengungkapan diri pada Instagram Instastory. Jurnal Studi Komunikasi, 3(1), 101–117.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2023). Analisis data kualitatif: Buku sumber metode (Edisi ke-4). Sage Publications.
Moustakas, C. (2021). Metode penelitian fenomenologis (Edisi ke-2). Sage Publications.
Neuman, W. L. (2024). Metode penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif (Edisi ke-9). Pearson Education.
Nurhasanah, T. (2023). Metodologi penelitian dalam studi intervensi psikologis. Research Methods Quarterly, 11(2), 89–104.
Pamungkas, I. R., & Lailiyah, N. (2019). Presentasi diri pemilik dua akun Instagram di akun utama dan akun alter. Jurnal Interaksi Online, 7(4).
Patton, M. Q. (2022). Metode penelitian dan evaluasi kualitatif (Edisi ke-5). Sage Publications.
Pennebaker, J. W. (2010). Expressive writing in psychological science. Perspectives on Psychological Science, 5(3), 273–280. https://doi.org/10.1177/1745691610369469
Pratiwi, N., & Kusuma, A. (2023). Pengembangan wawancara semi-terstruktur untuk penelitian pengungkapan diri. Qualitative Research Methods, 8(4), 167–182.
Pratiwi, N., Rahman, S., & Sari, I. (2023). Aplikasi teori pemrosesan kognitif dalam komunikasi digital. Cognitive Science Review, 17(3), 234–249.
Putri, L. (2023). Mekanisme dukungan sosial dalam komunitas digital. Community Psychology Journal, 21(1), 78–93.
Putri, L., & Handoko, M. (2024). Perubahan persepsi privasi pada pengguna media sosial. Studi Privasi dan Teknologi, 5(2), 45–61.
Rahman, F. (2023). Literasi digital dan keterampilan manajemen privasi. Jurnal Literasi Informasi, 12(4), 123–138.
Rahman, F., & Indira, S. (2024). Validasi instrumen dalam desain penelitian kualitatif. Pengukuran dan Evaluasi, 19(1), 34–49.
Rahman, F., Sari, P., & Kusuma, T. (2024). Mekanisme neurobiologis intervensi penulisan ekspresif. Neuroscience and Writing, 3(1), 12–28.
Rahmawati, D., & Sari, P. (2023). Strategi rekrutmen partisipan dalam penelitian milenial. Studi Partisipasi Penelitian, 7(3), 156–170.
Sagiyanto, A., & Ardiyanti, N. (2018). Self-disclosure melalui media sosial Instagram (Studi kasus pada anggota Galeri Quote). Nyimak: Journal of Communication, 2(1), 81–94.
Santoso, B. (2022). Teknik purposive sampling dalam penelitian kualitatif. Sampling Methods Review, 9(2), 78–92.
Sari, M. (2024). Pengembangan identitas pada masa dewasa awal: Perspektif digital. Developmental Studies, 22(2), 89–107.
Sari, M., & Pratama, D. (2024). Protokol implementasi intervensi dalam penelitian penulisan ekspresif. Intervention Studies Journal, 13(1), 45–62.
Sari, M., & Putri, R. (2024). Mekanisme penyaringan digital dalam ekspresi pribadi. Digital Psychology, 6(3), 112–127.
Sari, M., Handayani, L., & Kusuma, P. (2024). Peningkatan keterlibatan sosial melalui komunikasi autentik. Social Psychology Review, 18(4), 201–216.
Setiawan, A. (2024). Pengaruh algoritma pada strategi konten media sosial. Riset Pemasaran Digital, 10(1), 67–84.
Setiawan, A., & Indrawati, R. (2023). Integrasi spiritual dalam ekspresi diri digital. Psikologi Agama, 15(2), 134–150.
Setiawan, A., & Maharani, P. (2023). Metode triangulasi data dalam penelitian kualitatif. Metodologi Kualitatif, 12(3), 189–205.
Sugiyono. (2021). Metode penelitian kualitatif (Edisi ke-4). Alfabeta.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2006). Social psychology (12th ed.). Pearson.
Trepte, S. (2015). The social media privacy model: Privacy and communication in the light of social media affordances. Communication Theory, 25(1), 47–67. https://doi.org/10.1111/comt.12010
Utami, R. (2022). Aplikasi analisis tematik dalam penelitian komunikasi. Metode Penelitian Komunikasi, 14(2), 123–139.
Utami, R., & Pratama, S. (2024). Hasil kesejahteraan psikologis dari ekspresi diri digital. Studi Kesejahteraan, 8(1), 45–60.
Wheeless, L. R., & Grotz, J. (1976). Conceptualization and measurement of reported self-disclosure. Human Communication Research, 2(4), 338–346.
Wijaya, S. (2022). Pengujian reliabilitas dalam pengembangan instrumen kualitatif. Psychometric Review, 16(3), 78–95.
Zainuri, A. A., & Hastjarjo, S. (2021). Analisis penggunaan fitur Close Friend pada akun kedua di Instagram menggunakan teori Communication Privacy Management di kalangan mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Jurnal Komunikasi Massa, 1(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Observasi : Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.