Analisis Kejadian Stunting pada Balita Ditinjau dari Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sigompul Kabupaten Humbang Hasundutan

Authors

  • Rosmiaty Silaban Mitra Husada Medan Institute of Health Science
  • Martina Ariani Mitra Husada Medan Institute of Health Science
  • Lasria Simamora Mitra Husada Medan Institute of Health Science

DOI:

https://doi.org/10.61132/corona.v2i4.905

Keywords:

Stunting, Knowledge, Health Center

Abstract

Approximately 151 million children under the age of five are stunted worldwide, with 55% of stunted children living in Asia and 39% of stunted children living in Africa. Based on the Basic Health Research Data (Riskdas), the prevalence of stunting in Indonesia increased to 36.8% in 2007, 35.6% in 2010, and 37.2% in 2013. Of this number, 18% were very short and 19.2% were short. Based on the 2018 Riskesdas data, the prevalence of stunted babies in Indonesia was 30.8%. Based on the 2019 Indonesian Child Nutrition Survey data, the situation in Indonesia is still relatively high, with a stunting prevalence of 27.67%. This figure shows that the stunting rate in Indonesia is still higher than in Southeast Asia at 24.7%. The results of the study showed that pregnant women's knowledge due to stunting, with an odds ratio of 9.1 (1.99–41.44), with a p value of 0.007 <0.05. To prevent stunting, an integrated and multisectoral program is needed to increase maternal awareness of child nutrition.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2011). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Andriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar gizi masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, S. (Ed.). (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi, V. N. L. (2013). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2010). Buku kesehatan ibu dan anak.

Kemenkes RI. (2011). KEPMENKES RI tentang standar antropometri penilaian status gizi anak. Jornal de Pediatria, 95(4), 41.

Kemenkes RI. (2014). Permenkes RI No. 25 Tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak.

Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri anak (14).

Kemenkes RI. (2021). Buku KIA kesehatan ibu dan anak.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015. Sekretariat Jenderal. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf

Kementrian Kesehatan. (2020). Situasi stunting di Indonesia. Jendela data dan informasi kesehatan, 208(5), 1–34.

Marmi. (2013). Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mizobe, H., et al. (2013). Structures and binary mixing characteristics of enantiomers of 1-oleoyl-2,3-dipalmitoyl-sn-glycerol (S-OPP) and 1,2-dipalmitoyl-3-oleoyl-sn-glycerol (R-PPO). JAOCS, Journal of the American Oil Chemists’ Society, 90(12), 1809–1817.

Muqni, A. D., Hadju, V., & Jafar, N. (2012). Status gizi anak balita di kelurahan Tamamaung Makassar: The correlation of birth weight among maternal and child health toward the nutrition status of children under five.

Notoatmodjo, S. (2012a). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012b). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). 1 dari 3 balita Indonesia derita stunting. Retrieved from http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/1-dari-3-balita-indonesia-derita-stunting#:~:text=Penyebab%20dari%20stunting%20adalah%20rendahnya%2Clingkungan%20juga%20menjadi%20penyebab%20stunting

Pemerintah Indonesia. (2012). PP RI No. 33 Tahun 2012 tentang pemberian air susu ibu eksklusif.

Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. (2020). Upah minimum provinsi. Retrieved from https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/917

Proverawati, A., & Wati, E. K. (2011). Ilmu gizi untuk perawat dan gizi kesehatan. Yogyakarta: Yulia Medika.

Putri, A. (2017). Ilmu gizi dilengkapi dengan standar penilaian status gizi dan daftar komposisi bahan makanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2016). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Sumatera Utara, Dinas Kesehatan. (2019). Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Smart III(2), 68–80.

Supariasa, D. N., & Purwaningsih, H. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Kabupaten Malang. Karta Rahardja, Jurnal Pembangunan dan Inovasi, 1(2), 55–64. Retrieved from http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr

Tando, N. M. (2016). Asuhan kebidanan neonatus, bayi dan anak balita. Jakarta: EGC.

Zurhayati, Z., & Hidayah, N. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), 1–10.

Downloads

Published

2024-12-13

How to Cite

Rosmiaty Silaban, Martina Ariani, & Lasria Simamora. (2024). Analisis Kejadian Stunting pada Balita Ditinjau dari Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sigompul Kabupaten Humbang Hasundutan . Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan Dan Kebidanan, 2(4), 302–308. https://doi.org/10.61132/corona.v2i4.905

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.