Review Artikel : Sifat Fisik Bahan Pengikat Tablet Hisap

Anisa Anisa; Jenni Getbriela T; Mifta Dewi; Nor Tiara Sari; Siti Fatimatuzzahra; Nor Latifah

doi:10.61132/corona.v2i4.867

Authors

Anisa Anisa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Jenni Getbriela T Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Mifta Dewi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Nor Tiara Sari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Siti Fatimatuzzahra Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Nor Latifah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.61132/corona.v2i4.867

Keywords:

Physical Properties, Bindert, Lozenges

Abstract

The purpose of lozenges is to allow the tablet to dissolve in stages in the mouth. Lozenges are solid preparations consisting of more than one pharmaceutical chemical, the base material is flavored, and the taste is sweet. Binders are important excipients, especially when making lozenges, because they increase intragranular and intergranular strength, forming tablets that meet the required physical qualities. The purpose of this review paper is to gather data about the physical characteristics of lozenge binders. Based on the literature study conducted, binders of lozenges namely Gelatin, CMC-Na, Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HMPC), Jackfruit Seed Starch and Durian Seed Starch affect the physical properties of lozenges.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anindhita, M. A., Khasanah, K., Sajuri, S., Priharwanti, A., & Sulistyanto, I. (2022). Formulasi sediaan tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang dengan CMC-Na sebagai bahan pengikat. Cendekia Journal of Pharmacy, 6(2), 227-241.

Banker, G., & Anderson, N. R. (1994). Tablet. In L. Lachman, H. A. Lieberman, & J. L. Kanig (Eds.), Theory and practice of industrial pharmacy (pp. 643–737). Lippincott Williams & Wilkins.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope Indonesia (Edisi V). Departemen Kesehatan RI.

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (1979). Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Endriyatno, N. C. (2018). Optimasi formula tablet ekstrak daun sirsak (Annona muricata, L.) dengan bahan pengikat CMC-Na dan penghancur Explotab menggunakan metode factorial design (Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Fitriana, Y., Titik, S., & Widodo, P. (2010). Pengaruh bahan pengikat gelatin dalam formula tablet ekstrak daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) secara granulasi basah. Journal Farmasi Indonesia, 7(2).

Hadisoewignyo, L., & Fudholi, A. (2016). Sediaan solida (Edisi revisi). Pustaka Pelajar.

Lachman, L., Lieberman, H. A., & Kanig, J. L. (1994). Theory and practice of industrial pharmacy (3rd ed.). Lea & Febiger.

Mo’o, F. R. C., Thomas, N. A., Suryadi, A. M. T. A., & Panu, M. A. (2024). Pengaruh konsentrasi pati biji nangka (Arthocarpus heterophyllus Lamk.) sebagai bahan pengikat tablet hisap ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.). Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika, 1(1), 31-43.

Nuryana, P., Subaidah, W. A., & Hidayati, A. R. (2023). Formulasi tablet hisap ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan variasi konsentrasi bahan pengikat gelatin. Sasambo Journal of Pharmacy, 4(1), 53-62.

Peter, D. (1980). Medical lozenges. In L. Lachman, H. A. Lieberman, & I. B. Schwartz (Eds.), Pharmaceutical dosage forms: Tablets (Vol. 1, 2nd ed.). Marcel Dekker.

Rhoihana, D. (2008). Perbandingan availabilitas in vitro tablet metronidazol produk generik dan produk dagang (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Rori, W. M., Paulina, V. Y., Yamlean, & Sri, S. (2016). Formulasi dan evaluasi tablet ekstrak daun gedi hijau (Abelmoschus manihot) dengan metode granulasi basah. Pharmacon, 5(2), 243-250.

Siregar, C. J. P. (2010). Teknologi farmasi sediaan tablet: Dasar-dasar praktis. EGC.

Sugiarto, & Nasution, M. Z. (1998). Pembuatan teh effervescent sebagai alternatif diversifikasi produk teh. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 9(2), 101-109.

Sulaiman, S. (2007). Teknologi dan formulasi sediaan tablet. UGM.

Syamsuhidat, S. S., & Hutapea, J. R. (1991). Inventaris tanaman obat Indonesia (Vol. 1). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Thomas, N. A., Abdulkadir, W. S., Taupik, M., & Oktaviana, N. (2021). Pengaruh konsentrasi hydroxypropyl methylcellulose sebagai bahan pengikat pada sediaan tablet ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum). Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 1(3), 158-167.

Thomas, N. A., Ramadhani, F. N., Akuba, J., & Hutuba, A. H. (2022). Variasi konsentrasi bahan pengikat dari pati biji durian (Durio zibethinus) terhadap mutu fisik pada formulasi tablet hisap vitamin C. Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 4(2), 548-554.

Voight, R. (1994). Buku pelajaran teknologi farmasi. UGM Press.